TANGERANG, () - Sebanyak 13 dari 140 makam warga di Kp. Panongan RT 002/001 Desa Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, dibongkar, Kamis (16/7/2025). Pembongkaran makam ini dilakukan lantaran lahan yang ditempati sejak puluhan tahun silam kini dijual ahliwaris ke pengembang.
Pantauan wartawan di lokasi, hingga siang tadi pembongkaran yang dilakukan oleh ahli waris baru sekitar 13 makam. Sementara menurut warga yang hadir jumlah makam yang akan dipindah dari lokasi tersebut ke lokasi baru di RT 001/001sebanyak 140 makam.
"Awalnya memang ini makam keluarga, karena sudah puluhan tahun ditempati kuburan, maka jumlahnya mencapai ratusan," ujar Surip, Ketua RT 002/001 Desa Panongan,saat ditemui warrawan di lokasi pembongkaran.
Ia menjelaskan, makam yang tengah dibongkar itupun merupaka makam keluarga dirinya yakni makam atas nama pak kantor, ibu Sayani dan pak Sarli. Sementara pagi tadi telah ada 10 makam lainnya yang sudah dipindah.
Ia menambahkan, pemindahan makam ini dilakukan dengan cara digali manual oleh keluarga dari ahli waris yang dikuburkan. Yakni tulang belulang dan rambut yang tersisa diambil dan kembali dikafani untuk dimakamkam ke tempat yang baru.
Menurut Surip, pengembang menyediakan lahan seluas 600 meter persegi di RT 001/001 untuk pemindahan makam tersebut. Soal biaya pemindahan maupun penjualan lahan pigaknya mengaku tidak tau menau, karena itu dilajukan oleh ahli waris pemilik lahan sebelumnya. Karena yang ia tau sejak masih ada almarhum kakeknya ia sering diajak ziarah ke makam ini.
"Saya lahir tahun 60an saja menurut informasi makam ini sudah ada. Jadi tidak tahu dari sejak kapan lahan ini jadi makam," ujarnya.
Sementara warga lainnya Yadi membenarkan jika menurut informasi lahan ini sudah dijual ke pengembang lantaran di sekitar lokasi sudah milik pengembang. Bahkan lahan yang paling luas yakni bekas ternak mklkk engkoh Liem juga sudah menjadi milik pengembang. Jadi lokasi ini memang sudah tidak punya akses lagi.
"Ya informasinya ini lahan sudah dijual. Jadi kami harus memindah makam-makam ini. Ya kalau ketemu kita pindah, kalau yang tidak ketemu tentu tidak dipindah," imbuhnya.
Dihubungi terpisah Kades Panongan Suhendi mengaku tidak tau menahu soal pemindahan makam tersebut. Karen itu urusan ahliwaris dengan ahliwaris. Jadi tidak melibatkan pemerintah desa.
"Tanya saja ahli warisnya, saya tidak tau," ungkap Kades Panongan melalui sambungan teleponnya.
Hal senada dikatakan Camat Panongan Heru Ultari . Menurutnya informasi ini baru ia terima dari awak media, karena sebelumnya belum pernah ada informasi apapun soal pemindahan makam.
"Saya belum tau, saya belum dapat informasi. Nanti coba saya cari tau dulu," terang camat.