Dugaan adanya Mall Administrasi dan pungutan liar oleh onum Pegawai Rumah Sakit Aulia Menes hal ini terjadi Ketika seorang Pasien yang enggan di sebutkan nama ya anggap saja nama ya mawar, Adapun kronologis kejadian pada tanggal 13 Juli 2025 melakukan berobat Jalan dengan keluhan nyeri lambung, seiring waktu pemeriksaan Pasie Sdr mawar di vonis mengalami usus buntu maka pihak RS. Aulia menyarankan melakukan Tindakan operasi, namun hal tersebut di tolak oleh sdr.mawar Dengan pertimbangan yang bersangkutan tidak merasakan sakit atau gejala apapun dalam diri sdr mawar.
Karena pada saat pemeriksaan dan diagnosa awal pihak Rs.Aulia merujuk atau menyarankan sdr.mawar Untuk melakukan operasi usus buntu dan terjadi penolakan oleh sdr. Mawar dan diperlu diketahui bahwa sdr. Mawar Penguna atau memiliki Kartu BPJS Mandiri, karena sdr.mawar tidak siap untuk dilakukan operasi maka sdr.mawar ingin cepat menyelesaikan proses berobat pada saat itu di RS.Aulia Menes, Namun yang terjadi ketika Sdr. Mawar dianggap selesai dilakukan diagnosa dan sdr.mawar Ketika akan menyelesaikan proses ADM dengan kartu Bpjs miliknya tentu dengan yang sdr.mawar Ketahui bahwa Pengguna kartu BPJS karena rutin melakukan iuran maka tidak ada Pembiayaan lagi Ketika berobat di semua Rumah Sakit yang menjadi rujukan atau yang sudah Melakukan Perjajina Kerjasama dengan BPJS.
Namun fakta yang terjadi Sdr.mawar diminta melakukan Pembayaran 900.000,- oleh RS. Aulia Menes dan dipaksa untuk melakukan Operasi Usus Buntu, dengan nada acaman Oknum Pegawai RS.Aulia Jika Sdr.mawar tidak mau melakukan Operasi usus buntu maka kartu keanggotaan BPJS nya akan dicabut dan dibekukan.
Tentu perlakuan oknum pegawi RS. Aulia ini sangat bertentangan dengan Ketentuan undang-undang Perngguna kartu BPJS , ditambah adanya Pungutan Liar oleh oknum pegawai RS. Aulia dengan minta biaya administrasi pemeriksaan dari harga 900.000,- sampai turun menjadi 600.000,-.
Tetapi di kwitansi di tuliskan sebesar 871,750.
Tentu kedua kejadian atas perlakuan menyimpang oleh oknum pegawai RS.Aulia Menes harus menjadi perhatian terutama Kepala RS. Aulia Menes, Dinas Kesehatan Pandeglang dan Provinsi Banten bahwa Kejadian tersebut harus menjadi perhatian dan bahan evaluasi dinas terkait terus melakukan monitoring dan evalusi yang berkelanjutan.
