Notification

×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

GMAC Camp 2025, Diskusi Tentang Lingkungan Hidup di Sudut Pandang Pemateri

Minggu, 15 Juni 2025 | 03.28 WIB Last Updated 2025-06-14T20:28:03Z

 



Sinarbanten.id-Tangerang - Rangkaian acara yang di suguhkan oleh panitia GMAC Camp 2025 lintas komunitas pada sesi bincang dan diskusi santai membahas tentang lingkungan hidup menjadi bagian dari roundown kegiatan acara yang di selenggarakan di Yayasan Garda Madani Ad-dakwah Center, Kampung Panameng, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek. Sabtu, 14/6/25.


Pada momen bincang dan diskusi ini, melibatkan beberapa pemateri yang sudah kompeten dan kredibel, dari Ketiga pemateri serta moderator dengan aspek dan basic pengalaman masing-masing menjadikan diskusi ini lebih menarik dan nyaman untuk mengupas permasalahan tentang dampak negatif soal lingkungan.


Ketiga pemateri itu diantaranya, Budayawan dan Sekretaris Lesbumi Kabupaten Tangerang Kang Ncek/Ahmad Lamhatunazauri, S.Ikom, Egi Maulana selaku Akademisi Lingkungan Hidup, Ahmad Romdoni selaku Aktivis Lingkungan Kabupaten Tangerang, serta Putra Jaya sebagai Moderator juga Sekretaris PWI Kabupaten Tangerang.


Putra Jaya Sekretaris PWI Kabupaten Tangerang, ditunjuk sebagai moderator acara diskusi lingkungan hidup, memaparkan beberapa pertanyaan-pertanyaan untuk pemateri dengan secara lugas menjadikan suasana diskusi dan bincang santai ini menjadi kemasan yang lebih menarik dan efektif untuk di dengarkan para audiensi dalam kegiatan acara lintas komunitas GMAC Camp 2025.


Ahmad Romdoni pegiat lingkungan hidup Kabupaten Tangerang mendorong partisipasi politik kaum muda. Hal itu, kata dia, karena semua aspek dalam kehidupan, termasuk soal lingkungan hidup, tidak akan bisa lepas dari dimensi politik.


"Apatisme politik masyarakat, terutama kaum muda, menjadi celah atau peluang lahirnya kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat dan jauh dari konsep berwawasan lingkungan," ujarnya aktivis lingkungan yang biasa disapa Doni.


Menurut Doni, tentang analisis masalah dampak lingkungan atau amdal. Saat ini, kata dia, amdal hanya dijadikan pelengkap, bukan penghambat. Padahal, lanjut dia, amdal adalah cara alam semesta menghambat pembangunan.


"Namun karena kaum muda tidak peduli politik, akhirnya lahir pemimpin jahat dan bodoh. Sehingga dapat dikatakan, apatisme politik kaum muda adalah salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup," pungkasnya.


Ditempat yang sama, pemateri lain adalah Sekretaris Lesbumi Kabupaten Tangerang, Kang Ahmad/Ncek mengatakan, perlawanan terhadap kegiatan perusakan lingkungan seperti yang terjadi di pesisir Tangerang Utara tentang pemagaran laut harus terus digemakan.


"Hal itu berbahaya karena akan membuat rakyat semakin menderita akibat pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan," paparnya Ncek Sekretaris Lesbumi Kabupaten Tangerang juga seorang Budayawan.


Hal senada disampaikan Kang Egi Maulana Akademisi Kabupaten Tangerang, dia menuturkan, perusakan laut di pesisir Tangerang Utara akan berdampak buruk. Sebab, nelayan akan semakin jauh dan sulit mencari ikan. Akibatnya, harga jual ikan melambung tinggi.


"Ujungnya, beban hidup masyarakat akan semakin berat karena biaya hidup makin tinggi," ujarnya.


Dalam pernyataan penutup, Ketiga pemateri sepakat bahwa perlawanan terhadap aktivitas perusakan lingkungan harus dilawan. Ketiganya juga sepakat bahwa kaum muda harus memiliki nalar kritis, mengaktifkan akal sehat, dan tidak anti politik.


Red/Hasan