Sinarbanten.id-Lebak - Pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian melanjutkan fokus pada pengembangan Komoditas ternak tahun 2025 di beberapa lokasi percontohan namun ironisnya jenis domba atau kambing yang dikirim ke kelompok diduga tidak sesuai spesifikasi.
Johan Fath, selaku Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Pemuda Peduli Lingkungan Pembangunan Banten (P2LPB) mengatakan, bantuan domba melalui program upland tersebut.
"Tentunya melalui beberapa tahapan yang dapat bervariasi tergantung pada kebijakan daerah setempat serta sumber pendanaan APBN atàu pinjaman luar negeri," ujarnya Kamis, 18/12/25.
Sedangkan, pihak dinas atau daerah mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun rencana kegiatan sesuai potensi lokal dan usulan dari kelompok tani sasaran pengadaan atau pendistribusian (Dropping) kepada kelompok tani kambing selain melalui proses lelang atau penunjukan serta diikuti dengan monitoring dan evaluasi secara berkala oleh fasilitator Desa dan petugas dinas hal tersebut sangat ketat.
Johan Fath, menilai bahwa pihak ketiga dalam pendistrian domba harus sesuai ketentuan teknis dan jika tidak sesuai spesifikasi.
"Rencananya dalam waktu dekat kami akan berkirim surat ke Aparat Penegak Hukum (APH) meminta dilakukan penyelidikan atas dugaan pengadaan domba yang tidak sesuai ketentuan," ungkapnya.
Dikesempatan lain, Rahmat Yuniar, pada waktu menjabat Kepala Disnak Keswan sekarang rotasi menjabat sebagai Kadis Pertanian Lebak ketika dikonfirmasi melalui via WhatsApp mengakui ada beberapa ekor domba yang tidak sesuai spek.
"Ada beberapa ekor domba yang tidak sesuai spek, namun semuanya sudah diganti oleh pihak ketiga," pungkasnya.
(JMR)
