×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Opini Publik: Relevansi Pemikiran Adam Smith dalam Ekonomi Pasar Modern Saat Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 11.11 WIB Last Updated 2025-12-12T04:11:33Z




Sinarbanten.id - Adam Smith sering disebut sebagai “Bapak Ekonomi Modern” karena gagasan-gagasannya yang meletakkan dasar bagi sistem ekonomi pasar. Meskipun pemikirannya muncul pada abad ke-18, ide-ide Smith terbukti tetap relevan dalam dinamika ekonomi global saat ini. 


Dalam konteks ekonomi pasar modern, pemikiran Smith tidak hanya menjadi landasan teoretis, tetapi juga menjadi rujukan dalam merumuskan kebijakan ekonomi, mendorong inovasi, dan memperkuat mekanisme pasar yang kompetitif.


Pertama, konsep “invisible hand” atau mekanisme tangan tak terlihat masih menjadi fondasi utama dalam memahami bagaimana pasar bekerja. Smith meyakini bahwa apabila setiap individu mengejar kepentingan pribadi dengan cara yang produktif, maka hal itu secara tidak langsung akan membawa manfaat bagi masyarakat luas. 


Di era modern, prinsip ini tercermin dalam aktivitas pasar yang dinamis, seperti persaingan usaha, inovasi teknologi, hingga perkembangan ekonomi digital. Perusahaan yang terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen sesungguhnya memperkuat ekonomi secara keseluruhan persis seperti yang dibayangkan Smith.


Kedua, pemikiran Adam Smith juga relevan dalam mendorong terbentuknya persaingan yang sehat. Ia menekankan bahwa pasar bebas yang kompetitif dapat menghasilkan harga yang lebih efisien dan kualitas barang yang lebih baik. 


Saat ini, isu persaingan usaha menjadi sangat penting, terutama ketika banyak negara menghadapi tantangan monopoli dan praktik bisnis tidak adil. Regulasi antimonopoli modern pada dasarnya dibentuk untuk memastikan agar pasar tetap bekerja sesuai prinsip Smith: adil, efisien, dan terbuka bagi semua pelaku usaha.


Namun, relevansi pemikiran Smith tidak berarti dunia modern harus mengadopsi gagasannya secara mutlak. Smith menyadari bahwa pemerintah tetap memiliki peran dalam menyediakan infrastruktur, pendidikan, dan perlindungan terhadap kelompok rentan. 


Di era globalisasi, pemerintah bahkan dituntut lebih aktif dalam mengatur pasar digital, menjaga stabilitas ekonomi, dan mengatasi ketimpangan isu yang jauh lebih kompleks dibanding era Smith. Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran Smith perlu diinterpretasi ulang, bukan sekadar diterapkan secara kaku.


Selain itu, sering muncul kesalahpahaman bahwa Smith hanya mendukung kebebasan pasar tanpa etika. Padahal melalui The Theory of Moral Sentiments, Smith menegaskan bahwa ekonomi tidak dapat dilepaskan dari moralitas. 


Dalam konteks modern, integritas bisnis, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik. Dengan kata lain, pasar modern tetap membutuhkan “sentuhan moral”, yang sebenarnya telah diingatkan oleh Smith sejak ratusan tahun lalu.


Secara keseluruhan, pemikiran Adam Smith tetap relevan dalam menjelaskan bagaimana pasar bekerja dan bagaimana kebijakan ekonomi seharusnya dibentuk. Namun, relevansi ini tidak berarti bahwa teori Smith harus diterapkan tanpa kritis. 


Tantangan ekonomi modern mulai dari dominasi perusahaan teknologi, ketimpangan global, hingga perubahan iklim memerlukan pembaruan pemikiran yang tetap berakar pada prinsip dasar Smith, tetapi disesuaikan dengan kondisi zaman.


Dengan demikian, warisan intelektual Adam Smith bukan hanya catatan sejarah, melainkan panduan bagi dunia modern untuk terus menyeimbangkan kebebasan pasar, persaingan sehat, dan tanggung jawab sosial. 


Pasar yang bekerja optimal bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang keadilan sebuah nilai yang sejak awal telah menjadi inti dari filsafat ekonomi Adam Smith.


PENULIS : RISKA AMALIAH 

DOSEN PEMBIMBING : ANGGA ROSIDIN, S.I.P., M. A. P.

KEPALA PROGRAM STUDI : ZAKARIA HABIB AL-RA’ZIE, S.IP., M.SOS.

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS PAMULANG KAMPUS SERANG