Sinarbanten.id-Tangerang – Dugaan pembiaran aktivitas dump truk ilegal di Kecamatan Solear semakin memicu kemarahan publik. Tokoh Desa Cikasungka, Syafrudin SM atau Rudy, secara terbuka mengecam keras lemahnya pengawasan pemerintah kecamatan terhadap operasional Dumtruk yang diduga tidak mengantongi izin.
Rudy menyebut aktivitas tersebut kini “merajalela tanpa kendali”, dan pihak Kecamatan dinilai hanya diam menyaksikan dugaan pelanggaran yang terjadi di depan mata.
Ia menegaskan terdapat tiga lokasi yang menjadi titik pelanggaran paling terang-benderang: pertigaan Adiyasal, Pasar Cisoka, dan Munjul. Menurutnya, seluruh aktivitas yang berlangsung di lokasi tersebut tidak sesuai Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2021 terkait ketertiban dan ketentuan perizinan.
“Yang lebih memalukan, pelanggaran ini dilakukan secara terbuka. Tapi Camat Solear, Dishub, dan Satpol PP justru bersikap seolah tidak melihat apa pun. Ini pembiaran terang-terangan,” tegas Rudy, Selasa (18/11/2025).
Rudy menyebut sikap pasif para pemangku kebijakan bukan hanya kelalaian, tetapi berpotensi menjadi ‘borok sosial’ jika terus dibiarkan. Minimnya respons dari pihak Kecamatan maupun perangkat teknis membuat kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah semakin turun.
“Pertanyaannya sederhana: sampai kapan dibiarkan? Apa harus masyarakat turun ramai-ramai ke jalan baru kemudian pemerintah bergerak?” sindirnya keras.
Menurut Rudy, seorang Camat adalah benteng pertama dalam menjaga ketertiban wilayah. Ketidaktegasan Camat Solear, kata dia, membuka ruang kecurigaan adanya kepentingan lain di balik pasifnya tindakan pengawasan.
“Ini bukan sekadar keluhan warga. Ini menyangkut integritas jabatan, kredibilitas pemerintah daerah, dan kewajiban publik yang sedang dipertaruhkan,” tandas Rudy.
Red/Nendi
