![]() |
PT Kobe Kujira Mandiri di Kawasan Industri Millenium |
Sinarbanten.id-Tangerang - Aktivitas produksi PT Kobe Kujira Mandiri di Kawasan Milenium, Desa Peusar Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang dengan indikasi adanya dugaan pencemaran udara di bidang pengolahan serta penyulingan oli (pengolahan oli bekas/penyulingan minyak).
Beberapa pekan lalu, telah dilakukan audiensi dan musyawarah oleh beberapa pihak terkait baik dari pihak Desa Peusar, Kecamatan Panongan dan perwakilan dari PT Kobe Kujira Mandiri yang digelar di aula kantor Kecamatan Panongan.
Saat awak media investigasi ke PT Kobe Kujira Mandiri, pihak perusahaan belum bisa memberikan konfirmasi terkait indikasi dugaan pencemaran udara oleh perusahaan tersebut, dengan dalih pihak management belum ada dikantor.
Dede Nurhadi, Kepala Desa Peusar, mengatakan bahwa Dinas LH sudah melakukan pengecekan ke perusahaan tersebut.
"Hal ini saya belum bisa mengintimidasi dahulu, karena harus ada pengecekan, kalau sudah ke deteksi sumber nya dari PT Kobe Kujira Mandiri atau yang lain," ujar Kades saat konfirmasi via WhatsApp. Jumat, 10/9/25.
Kata Kades, hasil dari laporan masyarakat yaitu dampak dari kegiatan perusahaan melakukan pencemaran udara yang menimbulkan bau tak sedap.
"Termasuk diluar Desa Peusar juga bahkan ramai pemberitaan di Desa Mekarbakti, nah itu juga kita gak tau sumbernya dari wilayah tersebut atau bukan masih dalam pengecekan," ungkapnya.
Senada disampaikan oleh Sandi, perwakilan dinas LH Kabupaten Tangerang bahwa pihaknya telah melakukan uji pengambilan sampel didampingi oleh pihak Pemda.
"Karena pengaduannya pas malam, jadi waktu ambil sampel di pabrik lanjut ke kantor Desa ambil sampel juga," paparnya.
Ia mengatakan, yang berpolemik sebenarnya antara pabrik, kawasan sama yg mengadukan karena izinnya dari pusat makanya kita bersurat ke KLH.
"Karena perusahaan tersebut belum pasang alat pengendalian pencemaran udara, dengan alasan alatnya masih menunggu dari China," ujar Sandi.
Ditambahkan Sandi, bahwa pengaduan tentang pencemaran udara ini akan dilanjutkan laporan nya ke pihak KLH pusat.
"Kita akan lapor ke KLH pusat sama Wasdal agar segera ditindaklanjuti," tegasnya.
Red/Hinandar