Notification

×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KLHK Inspeksi Mendadak, Tiba-tiba Wartawan Dipukulin Ormas dan Satpam Saat Liputan

Kamis, 21 Agustus 2025 | 19.20 WIB Last Updated 2025-08-21T12:20:09Z




Sinarbanten.id-SERANG |- Sidak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di pabrik peleburan timbal PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, berakhir ricuh. 


Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari potongan video yang berdurasi 44 detik, ke 10 wartawan yang sedang meliput sidak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di pabrik peleburan timbal PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (21/8/2025).


Sejumlah wartawan yang tengah meliput justru menjadi korban kekerasan, bahkan ada yang dikejar, dipukuli, hingga motornya tertinggal di lokasi.


Kericuhan pecah saat tim KLHK melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait dugaan pencemaran limbah di area pabrik PT GRS. Informasi menyebutkan, pihak perusahaan didukung oknum aparat keamanan internal, ormas, hingga anggota Brimob, sudah bersiap menyambut kedatangan tim. Situasi memanas ketika wartawan mencoba mendokumentasikan jalannya sidak.


Sejumlah saksi menyebut, selain wartawan, petugas KLHK juga sempat dikejar dan mendapat pukulan dari oknum keamanan. Yang paling parah, Humas KLHK justru menjadi korban pengeroyokan massal oleh security pabrik.


“Saya berusaha melerai, tapi semua security langsung memukul. Wartawan pun pada diserang, sampai ada yang lari menyelamatkan diri meninggalkan motor di dalam area pabrik,” kata salah satu saksi mata di lokasi.


Berdasarkan data dilapangan, sejumlah wartawan dari berbagai media hadir meliput sidak tersebut, di antaranya Yusuf (Radar Banten), Rifky (Tribun Banten), Rasyid (BantenNews.co.id), Sayuti (SCTV), Avit (Tempo), Depi (Antara), Imron (Banten TV), Hendi (Jawa Pos TV), Iqbal (Detik), dan Angga (Antara Foto).


Hingga berita ini ditayangkan, kondisi di sekitar pabrik masih dijaga ketat oleh pihak keamanan perusahaan dan ormas. Belum ada keterangan resmi dari kepolisian maupun KLHK terkait insiden kekerasan ini.

Red/SN