Banten -Seorang konsumen Mandiri Utama Finance canag Tangerang Selatan harus menanggung kerugian besar atas ulah pihak kepercayaan Mandiri Utama Finance yang menangani bermacam perkreditan kendaraan yang wan prestasi yaitu PT Halbas Bangun Persada
Berawal seorang konsumen yang menunggak angsuran selama dua bulan, alih-alih angsuran di setorkan ke Mandiri Utama Finace namun titipan angsuran konsumen di gelapkan oleh seorang oknum dari PT Halbas Bangun persada yang di ketahui melalui rekening BCA bernama Agus salim
Berdasarkan pengakuan Sunarman salah korban kekejaman para oknum Matel dari PT Halbas Bangun Persada yang bekerja sama dengan pihak Mandiri Utama Finance bahwa dirinya diberhentikan dijalan wilayah kawasan industri olek di Desa Sentul jaya Kecamatan Balaraja kabupaten Tangerang Banten,"saat di berhentikan oleh matek itu akhirnya di bawa motor dan konsumen kekantor cabang PT. Halbas Bangun Persada (HBP) mitra kerja jasa penarikan kendaraan MUF Finance. pada hari Senin 16 Juni 2025,
Singkat cerita akhirnya konsumen selaku korban atas nama Sunarman sesampai di kantor PT. HBP diminta uang untuk membayar angsuran sebesar Rp. 5.400.000, oleh pihak PT Halbas Bangun Perkasa ya gb di ketahui bernama Agus Salim selaku pimpinan PT Halbas Bangun Persada.
Menurut pengakuan korban bahwa yang itu dengan dalih untuk biaya penarikan unit motor, serta bayar angsuran motor yang menunggak selama dua bulan,ironis nya Setelah uang tersebut di berikan melalui transfer rekening BCA atas nama Agus Salim teryata angsuran dua bulan tidak di setorkan ke Mandiri Utama Finance cabang Tangerang Selatan oleh oknum PT Halbas Bangun Persada tersebut.
Sunarman saat menjelaskan kronologis kepada wartawan," saat itu dirinya mengantarkan anak bekerja di kawasan industri olek,Tiba-tiba dijalan diberhentikan oleh beberapa orang (matel) mengaku dari leasing Mandiri Utama Finance, seraya mengatakan bawa motor bapak menunggak angsuran selama 4 bulan,lalu orang tersebut mengajak saya ke kantornya dengan alasan hanya untuk tanda tangan, "terang Sunarman.
Di tambahkan lagi oleh Sunarman ,ssampai di kantornya alamat Bojong Persis depan rumah sakit Selaras,saya melihat dan membaca tertulis di spanduknya kantor PT. Hapbas Bangun Persada
Lanjut Sunarman," dalam obrolan saya dengan beberapa orang diduga matell,saya di suruh bayar uang biaya tarik sebesar Rp. 2.500.000,- dan bayar 2 bulan angsuran Rp. 2.826.000,- ,karena saya tidak paham akhirnya saya telpon menantu saya dan menceritakan kejadiannya,tak lama kemudian menantu saya datang ke kantor PT. HBS, lalu matel tersebut memerintahkan mantu saya menghubungi pimpinan PT HBP yang bernama Agus Salim." Tutur Sunarman
Masih dengan Sunarman," Setelah menghubungi dan mediasi dengan Agus Salim selaku pimpinan PT. Halbas Bangun Persada AS meminta uang biaya tarik sebesar Rp .2,500.000 beserta 2 bulan angsuran yang menunggak dileasing MUF (Mandiri Utama Finance) angsuran 1 bulannya Rp . 1.413.000 X 2 bulan total Rp. 2.826 000 biaya keseluruhannya yang harus dibayarkan sebesar Rp. 5.326.000 saat itu dibayar oleh saya secara terpisah yang di transfer Rp. 4.400.000 dan uang cash Rp. 1.000.000,-" Ujarnya.
Setelah pembayaran selesai melalui transfer rekening BCA Agus Salim,akhirnya temen menantu saya menelepon,menanyakan ke Agus Salim meminta bukti 2 angsuran ke MUF Finance yang dititipkan ke Agus Salim, saat itu Agus Salim menjawab nanti akan segera dikirimkan bukti transfer 2 bulan angsurannya, namun sampai hari Jumat 20 Juni 2025 Agus Salim tidak juga mengirimkan angsurannya."urainya.
"Pada tanggal 20/06/25 saya bersama menantu dan temannya mendatangi kantor Mandiri Utama Finance yang beralamat di Tangerang Selatan ingin memastikan pakah angsuran yang di titipkan ke Agus Salim sudah di setorkan belum, ketika ditanyakan ke kasir MUF Finance ternyata AS belum menyetorkan uang angsurannya, mendengar jawaban kasir seperti itu saya kaget dan merasa tertipu." Keluhnya.
"Setelah pulang dari kantor leasing MUF finance menantu saya menelpon Agus Salim bertanya perihal angsuran tersebut Agus jawab belum disetorkan bang. Beberapa jam kemudian nomor handphone AS tidak bisa dihubungi nomor handphone mantu dan kawannya diblokir oleh AS, ditelpon melalui nomor seluler pun tidak mau mengangkat teleponnya, Dengan kejadian ini saya akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, saya merasa dirugikan." Ujarnya. (A 5 YD)