![]() |
Kondisi jalan rusak parah poros Lengkiti-Bunga, OKU |
Sinarbanten.id - Hampir selama 15 tahun Jalan poros Lengkiti-Bunga Tanjung tak tersentuh pembangunan sekalinya dibangun di korupsi massal, dan tidak ada pertanggungjawaban juga keterlambatan pengerjaannya.
Pasalnya, proyek pembangunan jalan poros Lengkiti-Bunga Tanjung yang dikerjakan bulan Januari 2024 mengalami keterlambatan, hingga Mei 2025 progres proyek diklaim baru mencapai 40 persen.
Diketahui, pembangunan jalan poros cor beton bersumber dari dana BKBK, Dinas PUPR Kabupaten Oku, TA 2024 dan total anggaran jalan cor tersebut menelan anggaran fantastis kurang lebih 9 milyar Rp.9.214.255.657.
Proyek pengerjaan jalan cor ini dikerjakan oleh CV.ADHYA CIPTA NAWASENA, yang dalam pengawasan dinas Pengerjaan Umum dan Penata Ruang kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan, sumber anggaran dari BKBK ( PPN+PPH ) tahun 2024.
Pengerjaan proyek jalan cor beton Lengkiti menuai sorotan tajam dan kecurigaan dari masyarakat setempat penerima manfaat proyek yang diduga dikerjakan asal-asalan dibawah standar kualitas RAB.
Pembangunan proyek jalan cor beton diantaranya dari desa Sukaraja dan Gedung Pakuon, desa Sundan, dan jalan dalam desa Bunga Tanjung, Kecamatan Lengkiti Oku, menelan anggaran yang sangat fantastis namun kini jalan tersebut mangkrak tak kunjung selesai.
Pada dasarnya proses pembuatan jalan beton digunakan metode pengerasan kaku, berkualitas tinggi yang mempunyai ketebalan minimal 20 cm atau memiliki kualitas mutu beton K 3000, dengan mutu beton sebagus itu jalan raya bisa dipastikan memiliki kekuatan yang lebih baik, namun kenyataan pengerjaan CV. ADHYA CIPTA NAWASENA dibawah standar dikerjakan asal jadi.
Lebih mirisnya kini jalan tersebut mangkrak sudah setahun berjalan namun jalan tersebut masih terbengkalai belum mendapatkan kejelasan pasti dari pemerintah setempat dan terkait, diduga kuat proyek jalan tersebut dikorupsi massal oleh oknum berkepentingan pribadi.
Senada dengan hal itu, Alek Purnama, sebagai aktivis daerah tersebut yang tinggal di Provinsi Banten sangat menyayangkan aksi oknum-oknum rakus tersebut yang tak pakai hati dan perasaan demi meraup keuntungan pribadi.
"Saya meminta kepada pihak terkait dinas PUPR agar segera melanjutkan pembangunan tersebut karena kami sangat kesulitan dengan kondisi jalan yang sudah lama tidak bagus kondisi jalan nya dan rusak parah," tegas Alex.
Ditambahkan Alex, berharap Bupati Oku dan pemerintah terkait disana segera melakukan perbaikan dan lanjutan jalan tersebut segera diperbaiki," imbuhnya.
Dikesempatan lain, salah satu warga desa Bunga Tanjung yang enggan sebutkan namanya menuturkan, pembangunan bulan Januari 2024, awalnya kami masyarakat sangat senang jalan kami diperbaiki, yang mana sudah 15 tahun kami merasakan jalan rusak.
"Tetapi semenjak putusnya pembangunan ini kami kecewa, karena jalan yang dulu lebar sekarang semakin kecil, karena sebelah yang sudah di cor tidak bisa dilewati kendaraan karena terlalu tinggi sebelah, dan jalan sebelahnya masih tanah kadang berlumpur kalau hujan," ucapnya kepada awak media.
Kata warga, kami berharap dari pihak terkait Dinas PUPR dan Bupati Oku H.Teddy Meilwansyah, S,STP ,M.M,Pd. meninjau pembangunan ini.
"Saya sebagai perwakilan warga berharap agar segera terealisasi proyek pengerjaan jalan ini, dan meminta secepatnya diselesaikan, jangan setengah hati kepada masyarakat penerima manfaat," pungkasnya.
Red/SN